Barru,4 Februari 2025,Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPRD Kabupaten Barru, yang dihadiri oleh Kadisdiknas, Pengawas, Kepala UPTD 174 Pujananting, Camat Pujananting dan perwakilan Kades Bulo-bulo, membahas permasalahan ketidakhadiran guru-guru di SDN 174 Pujananting
Beberapa alasan disampaikan terkait hal ini, termasuk kendala infrastruktur jalan yang tidak layak, terutama menuju Bulo-bulo, yang menyebabkan kekosongan di sekolah pada hari Senin dan Sabtu.
Menurut Pengawas, kendala utama adalah kondisi jalan yang rusak parah, khususnya di wilayah Bulo-bulo. Kepala UPTD SDN 174 Pujananting, Syaharuddin, S.Pd., menjelaskan bahwa jumlah siswa di sekolah ini mencapai 97 orang, dengan kelas jauh. Ketidakaktifan guru-guru, lanjutnya, disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kendala AMBK, sinyal telekomunikasi yang buruk, rapat komite, longsor di jalan, dan kerusakan jembatan. Sebagai akibatnya, para guru terpaksa melewati Pangkep, namun akses ke sana juga terganggu akibat kerusakan jembatan.
Kepala UPTD menyoroti kurangnya perhatian dari Pemda terhadap sarana dan prasarana pendidikan, yang mengakibatkan kekosongan pembelajaran di sekolah. Sebagian besar guru yang mengajar di SDN 174 berasal dari luar daerah, seperti Makassar dan Parepare. Selain itu, Syaharuddin juga meminta agar pihak terkait memberikan sanksi kepada guru yang tidak aktif hadir di sekolah.
Sementara itu, Sekretaris Desa Bulo-bulo, yang mewakili Kades Bulo-bulo, menanggapi dengan menyampaikan bahwa di SDN Patallassan, proses pembelajaran terus berjalan dengan lancar. Ia berharap masalah di SDN 174 Pujananting segera menemukan solusi yang baik. Terkait dengan masalah lahan untuk kelas jauh SDN Rumpiae, pihak desa berharap adanya hibah dari pemilik tanah.
Lebih lanjut, Sekdes Bulo-bulo juga meminta agar tenaga pendidik lokal, khususnya putra daerah, dapat diangkat untuk mengisi kekosongan tenaga pendidik di wilayah tersebut. Sebagai informasi, akses jalan menuju daerah tersebut kini sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, berkat upaya gotong-royong dari warga setempat.
Camat Pujananting Rahman, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa persoalan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama. Ia meminta kepada DPRD untuk mencermati kondisi jalan menuju Pujananting dan menjadikannya sebagai prioritas. Camat juga mengusulkan agar lebih banyak putra daerah yang diangkat menjadi tenaga pendidik, mengingat banyaknya sarjana pendidikan di daerah tersebut. Ia menegaskan bahwa guru yang bermasalah sebaiknya tidak ditempatkan di Pujananting, dan berharap agar guru-guru berprestasi lebih banyak ditugaskan di wilayah ini. Camat juga mengusulkan agar guru yang sudah lama bertugas dipindahkan kembali ke daerah asalnya, guna memperlancar perputaran tenaga pendidik dan memberikan penyegaran di lingkungan sekolah.
Dengan adanya RDP ini, diharapkan solusi konkret dapat ditemukan untuk mengatasi kendala-kendala yang ada, sehingga proses pendidikan di SDN 174 Pujananting dan sekitarnya dapat berjalan dengan lebih baik.