Barrterkini.com, Barru– Debat pertama Pilkada Barru yang mempertemukan tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati terpaksa dihentikan sementara akibat ledakan trafo listrik yang terjadi di sekitar lokasi acara.
Sejumlah warga yang hadir dalam acara tersebut mengungkapkan kekecewaannya terhadap PLN, menyebut bahwa mereka tidak siap dalam menangani siaran langsung untuk acara besar. Warga pun meminta agar PLN Barru mempersiapkan infrastruktur yang lebih baik di acara-acara besar, termasuk menyediakan genset berkekuatan besar sebagai antisipasi.
Debat publik yang diselenggarakan oleh KPU di Gedung Islamic Center Kabupaten Barru ini mengusung tema *”Mewujudkan Kesejahteraan dan Pelayanan Publik yang Inklusif dan Berkeadilan”*. Acara tersebut menghadirkan tiga pasangan calon, yaitu nomor urut 1 Aras-Aska, nomor urut 2 Ulfah-MHG, dan nomor urut 3 Andi-Abustan.
Saat dikonfirmasi, Mas Bayu selaku Bagian Pelayanan Pelanggan PLN Ranting Barru menjelaskan bahwa pihak KPUD Barru telah meminta daya sebesar 41.000 kWh. Menurut Bayu, pengujian daya sudah dilakukan sehari sebelum acara, dan hasilnya menunjukkan sistem dalam keadaan aman. Namun, ia menyarankan agar dua hari sebelum acara diadakan rapat koordinasi (Rakor) antara PLN, KPUD, dan pihak penyelenggara (IO) untuk memastikan kesiapan alat-alat yang akan digunakan pada hari H.
Bayu menambahkan bahwa sebenarnya listrik sudah kembali normal 30 menit setelah padam. Namun, berdasarkan informasi yang diterima, para kandidat merasa keberatan dengan beberapa masalah teknis, seperti kualitas sound system yang kurang baik, suhu ruangan yang panas, dan gangguan pada siaran live streaming. Akhirnya, disepakati bahwa acara debat akan ditunda hingga 13 November 2024 dan akan dipindahkan ke Makassar.
Redaksi.